Museum Perjuangan TNI Di Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan
Museum Perjuangan TNI merupakan jenis museum militer yang mengoleksi hampir seluruhnya ialah alat utama sistem pertahanan oleh para pejuang.
Museum perjuangan TNI didirikan dalam rangka mengenang pengorbanan yang dilakukan oleh para pejuang. Sebagai wujud upaya tersebut, pemerintah Kota Medan mendirikan Museum Perjuangan TNI untuk menyelamatkan warisan budaya agar dapat dinikmati oleh masyarakat Medan maupun wisatawan dari luar daerah.
Sejarah Museum Perjuangan TNI
Pada masa kolonial Belanda pada tahun 1928, gedung ini digunakan sebagai pusat perkantoran asuransi dan pada masa kedudukan Jepang tahun 1942 oleh tentara Nippon justru digunakan sebagai markas. Setelah kemerdekaan 1945, gedung ini kembali lagi ke tangan Indonesia. Kemudian gedung ini dialih fungsikan menjadi Komando Teritorium pada tahun 1950. Kurang lebih selama 8 tahun. Sampai pada tahun 1959 Kongdam I Bukit barisan digunakan sebagai kantor.
Sampai ada tanggal 21 Juni 1971 didirikannya Museum Perjuangan TNI 45 atau yang dikenal oleh masyarakat setempat dengan Museum Bukit Barisan. Dibuka pada tahun 1971 yang menjadi salah satu tempat yang menyimpan benda – benda sejarah perjuangan ABRI dan rakyat di Sumatera Utara. Beberapa koleksinya seperti senjata, obat-obatan dan pakaian seragam yang digunakan saat perang kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1985.
Jam Buka Museum Perjuangan TNI
Museum ini dapat dikunjungi oleh masyarakat umum pada hari kerja. Waktu kunjungannya Senin-jumat pada pukul 07.00-15.00 WIB dan berada di Kota Medan. Pada hari Sabtu-Minggu museum akan dibuka jika ada permintaan. Tiket masuk museum ini tidak dipatok secara khusus, artinya pengunjung membayar secara sukarela. Fasilitas yang tersedia cukup lengkap. Fasilitas tersebut ialah ruang pamer, ruang pamer temporer,ruang perpustakaan, ruang penyimpanan koleksi, ruang administrasi dan toilet.
Baca Juga: Masjid Raya Al-Mashun Tempat Yang Ramai Di Kunjungi
Peran Museum Dalam Merawat Peninggalannya
Proses pengadaan koleksi sebaiknya menyebutkan secara jelas cara dan dokumentasi yang harus dibuat, serta tempat dokumentasi itu disimpan.
- Perawatan Koleksi
Kegiatan perawatan, meliputi untuk mencegah dan menanggulangi kerusakan koleksi yang dilakukan oleh tenaga ahli. Perawatan dapat dilakukan baik di dalam maupun di luar ruangan. Untuk mencegah koleksi dibuat duplikat agar koleksi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi. Kegiatan perawatan memiliki peran penting dalam pengelolaan museum dan dapat menjamin kelestarian benda cagar budaya untuk diwariskan kepada pewaris yang akan datang.
- Konservasi Koleksi
Kegiatan di dalam melakukan konservasi melalui beberapa tahapan, sebelum melakukan perawatan maka dilakukan pendokumentasian terdahulu dan membuat laporan mengenai kondisi koleksi. Setelah itu maka pembersihan terhadap koleksi menggunakan alat yang diperlukan sesuai dengan jenis koleksi masing-masing. Kalau ada ditemukan yang rusak maka penanganan pertama yang dilakukan terhadap yaitu dipisahkan terdahulu ke tempat pajangan agar tidak bertambah parah pada kerusakan yang ada dan tidak menyebar ke koleksi yang lain storyups.com.