Suku Nias – Sejarah Dan Tradisi Menariknya
Suku Nias – Adalah Suku Bangsa atau sekelompok masyarakat yang tinggal dan berpenghuni di pulau nias, Sumatera Utara.
Suku Nias adalah keturunan dari masyarakat Austronesia yang bermigrasi dari Taiwan dan Filipina ke wilayah Indonesia. Ketika masa penjajahan, Suku Nias masuk dalam golongan wilayah administrasi pemerintah Hindia Belanda. Ketika masa kemerdekaan Indonesia, Suku Nias menjadi bagian dari wilayah Sumatera Utara. Suku Nias memiliki kepercayaan bahwa leluhur mereka berasal dari langit dan turun di wilayah tengah pulau yang bernama Gomo. Masyarakat yang hidup dalam lingkungan adat serta budaya yang masih tinggi. Fondrak merupakan hukum adat nias yang mengatur segala segi kehidupan manusia mulai dari kelahiran sampai kematian.
Kebudayaan Suku Nias
Masyarakat Nias menamakan dirinya sebagai Ono Niha, yang mana Ono artinya anak atau keturunan dan Niha artinya manusia. Masyrakat Suku ini mayoritas Kristen Protestan. Mempunyai beraneka ragam kebudayaan yang menjadi warisan leluhur yang sangat berharga, seperti berikur:
Lompat Batu
Yang sudah ada sejak jaman para leluhur dimana jaman dahulu mereka sering berperang antar suku. Mereka melatih diri mereka agar kuat dan mampu menembus benteng lawan yang cukup tinggi untuk dilompati. Berkembangnya jaman tradisi ini berubah fungsi, sekarang Hombo Batu tidak di gunakan untuk berperang lagi melainkan untuk ritual dan sebagai simbol dari budaya. Tradisi ini biasanya dilaksanakan untuk mengukur kedewasaan dan kematangan seorang lelaki di Nias sekaligus ajang menguji fisik dan mental para remaja. Memasuki usia dewasa, sebagai bukti bahwa mereka sudah di bisa dan di perbolehkan untuk menikah. Batu yang di lompati juga berbentuk bangunan mirip tugu piramida dengan permukaan bagian atas datar yang tingginya sekitar 2 meter, lebar 90 cm dan panjang 60 cm. Yang nantinya akan melompati batu tersebut, bukan hanya sekedar melompat saja. Tapi juga harus memiliki teknik seperti saat mendarat, karena apabila salah teknik menimbulkan cidera fatal seperti patah tulang.
Baca Juga: Kuliner Khas Sumut Yang Wajib Kamu Coba!
Ya’ahowu Festival Suku Nias
Adalah pertunjukan tahunan di Kepulauan Nias Ya’ahowu memiliki makna sebuah ungkapan selamat dan salam damai. Kegiatan Festival ini berisi Tarian budaya, permainan rakyat, perlombaan olahraga, dan festival kulineran. Nias memiliki potensi menjadi destinasi kelas dunia, sebab Pantai Sorake yang menjadi 10 lokasi surfing terbaik. Bukan itu saja, melaikan menggelar acara World Surfing League (WSL) Nias. Sebagai media untuk memperkenal kan budaya leluhur ke Mancanegara.
Tari Maema
Merupakan satu identitas Suku Nias, Tarian Maena ini biasanya di dipertunjukan dalam acara pernikahan atau penyambutan tamu. Keunikan tari ini yakni, sebelum menari melakukan tarian tetua adat atau sesepu suku akan melakukan pantun. Menggunakan kostum pakaian adat nias, namun untuk sebuah hiburan mereka bisa menggunakan kostum bebas asalkan sopan. Tarian ini sangat sederhana dan mengandung kegembiraan juga kemeriahan.