|

Rahmat Wildlife Museum: Menjelajah Keanekaragaman Hayati Dunia di Medan

bagikan

Rahmat International Wildlife Museum & Gallery di Medan menyajikan koleksi satwa liar yang beragam, menjadikannya destinasi edukasi dan wisata menarik.

Rahmat Wildlife Museum

Museum ini memberikan pengalaman mendalam bagi siapa saja yang ingin mengenal lebih jauh keanekaragaman hayati dunia serta pentingnya konservasi satwa dan lingkungan hidup. ALL ABOUT SUMATERA UTARA membahas keunikan dan nilai edukatif Rahmat International Wildlife Museum & Gallery sebagai destinasi wisata konservasi dan edukasi satwa di Medan.

tebak skor hadiah pulsahadiah jersey timnas gratis    

Sejarah Rahmat International Wildlife Museum & Gallery

Museum ini pertama kali resmi dibuka pada tanggal 14 Mei 1999 sebagai wujud kecintaan seorang pemburu olahraga sekaligus konservasionis, Rahmat Shah, yang menginginkan tempat untuk mengedukasi masyarakat mengenai kekayaan fauna di dunia dan pentingnya pelestariannya.

Rahmat Shah memiliki pengalaman luas dalam mengamati dan mempelajari konsep konservasi satwa dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Rusia, Jerman, dan banyak negara lain. Bahkan hingga ke Afrika dan Asia, yang kemudian menginspirasi pendirian museum ini.

Setelah mengalami renovasi besar pada tanggal 28 November 2013, museum ini kini memiliki luas bangunan mencapai sekitar 2.970 meter persegi, sehingga mampu menampung ribuan koleksi sekaligus memberikan ruang yang luas bagi pengunjung untuk menelusuri berbagai habitat alami satwa dari seluruh dunia.

Dukung Timnas Indonesia, main di Piala Dunia, "NONTON GRATIS" Segera DOWNLOAD APLIKASI SHOTSGOAL

apk shotsgoal

Koleksi dan Keunikan Museum

Rahmat International Wildlife Museum & Gallery memiliki koleksi taxidermy yang mengesankan. Museum ini menyimpan lebih dari 1.500 spesimen hewan yang diawetkan secara artistik. Koleksi tersebut mencakup satwa dari berbagai benua, seperti Afrika, Asia, dan Indonesia. Pengunjung bisa melihat hewan dari berbagai habitat asli mereka.

Salah satu daya tarik utama adalah lebih dari 25 ekor harimau dalam berbagai usia. Setiap spesimen menggambarkan kehidupan satwa di alam bebas. Selain hewan, museum ini juga menampilkan fosil-fosil dan produk hasil satwa. Koleksi fosil memberikan wawasan tentang fauna kuno dan sejarah evolusi.

Setiap spesimen dipajang dengan penataan yang rapi dan bersih. Tidak ada kaca pelindung, sehingga pengunjung dapat melihat detail hewan dengan jelas. Ini memberikan pengalaman seperti menjelajahi ekosistem dunia tanpa harus meninggalkan Medan.

Baca Juga:

Fungsi Edukasi dan Konservasi

Rahmat Wildlife Museum

Museum ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat wisata, tetapi juga sebagai sarana edukasi yang bermanfaat. Museum ini cocok untuk keluarga, pelajar, dan peneliti yang ingin belajar lebih banyak tentang ekologi dan konservasi. Informasi tentang habitat dan pentingnya pelestarian satwa disajikan dengan papan informasi dalam Bahasa Indonesia dan Inggris.

Hal ini memudahkan pengunjung lokal maupun internasional untuk memahami pesan konservasi. Museum juga menawarkan program edukasi interaktif yang menggugah kesadaran tentang perlunya pelestarian alam. Dengan demikian, museum ini menjadi pusat penelitian dan komunikasi ilmiah yang berguna bagi akademisi dan komunitas konservasi.

Pengalaman Pengunjung

Banyak ulasan pengunjung yang mengagumi keberagaman koleksi dan atmosfer museum yang unik. Beberapa orang menggambarkannya sebagai “salah satu koleksi sejarah alam terbaik di Asia” dengan pengalaman melihat fauna dari seluruh dunia yang dikemas secara menarik dan mendidik.

Walaupun bagi sebagian orang yang kurang menyukai taxidermy mungkin merasa kurang nyaman, banyak juga yang merasa beruntung mendapatkan kesempatan langka untuk belajar dan melihat hewan-hewan yang jarang ditemui secara langsung.

Selain itu, museum ini menghadirkan sensasi safari malam secara replika dengan suara-suara satwa liar seperti singa, harimau, ular, dan beruang, yang menambah keseruan dan kesan nyata saat menjelajah dunia satwa. Ini membuat kunjungan menjadi lebih mengasyikkan dan edukatif, terutama bagi anak-anak dan keluarga.

Lokasi dan Aksesibilitas

Terletak di jantung kota Medan di Jalan S. Parman No. 309, Petisah Hulu, Kecamatan Medan Baru, museum ini mudah dijangkau oleh pengunjung dari dalam maupun luar kota. Medan sebagai ibu kota Sumatera Utara menyediakan akses transportasi yang lengkap, sehingga Rahmat Gallery menjadi destinasi wajib bagi para wisatawan yang tertarik dengan alam dan fauna.

Kesimpulan

Rahmat International Wildlife Museum & Gallery adalah pusat konservasi dan edukasi di Medan, Indonesia. Museum ini memiliki koleksi taksidermi terbesar di Asia Tenggara, dengan ribuan spesimen hewan dari seluruh dunia. Setiap spesimen ditampilkan dalam nuansa habitat asli mereka, memberikan pengalaman yang edukatif.

Didirikan oleh Rahmat Shah, seorang pemburu dan konservasionis, museum ini bertujuan untuk melindungi satwa. Pengunjung diajak untuk memahami dan menghargai keanekaragaman hayati dunia. Selain sebagai tempat hiburan, museum ini juga mendukung penelitian ilmiah tentang satwa dan alam.

Rahmat International Wildlife Museum & Gallery mengedukasi pengunjung tentang pentingnya melestarikan alam. Durasi kunjungan yang ideal adalah sekitar 1-2 jam, cukup untuk menjelajahi koleksi dan mendapatkan wawasan baru. Museum ini bukan hanya sekadar tempat untuk melihat hewan, tetapi juga untuk memahami kehidupan liar yang perlu dijaga.

Rahmat Shah, sebagai pendiri, menekankan pentingnya konservasi untuk keberlanjutan kehidupan di bumi. Museum ini menjadi pilihan tepat bagi siapa pun yang tertarik pada dunia fauna, baik untuk pendidikan maupun hiburan. Sebagai warisan konservasi, museum ini menghubungkan manusia dengan alam dan satwa dalam harmoni yang mendalam.

Dapatkan berbagai informasi mengenaik tempat-tempat wisat menarik yang ada di Sumut dengan lengkap hanya di ALL ABOUT SUMATERA UTARA.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari www.usu.ac.id
  2. Gambar Kedua dari klasika.kompas.id

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *