Mengenal Gordang Sambilan, Alat Musik Sakral Warisan Mandailing

bagikan

Gordang Sambilan adalah salah satu alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari masyarakat Mandailing di Sumatera Utara.

Mengenal Gordang Sambilan, Alat Musik Sakral Warisan Mandailing

Keunikan alat musik ini terletak pada jumlah gendangnya yang mencapai sembilan buah dengan ukuran berbeda-beda. Tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, Gordang Sambilan juga memiliki nilai sakral dan erat kaitannya dengan berbagai upacara adat. ALL ABOUT SUMATERA UTARA akan mengupas berbagai aspek menarik tentang Gordang Sambilan.

tebak skor hadiah pulsahadiah jersey timnas gratis    

Sejarah dan Asal-Usul Gordang Sambilan

Gordang Sambilan telah ada sejak ratusan tahun silam dan menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Mandailing. Nama “Gordang Sambilan” sendiri berasal dari kata “gordang” yang berarti gendang dan “sambilan” yang berarti sembilan. Sesuai namanya, alat musik ini terdiri dari sembilan gendang dengan ukuran berbeda, yang bila dipukul menghasilkan bunyi khas nan merdu.

Pada zaman dahulu, Gordang Sambilan digunakan dalam upacara adat yang sakral, seperti pesta pernikahan adat, perayaan kebesaran raja, hingga ritual memohon hujan. Alat musik ini dipercaya mampu menghadirkan energi spiritual yang besar karena suaranya yang menggema dapat membangkitkan semangat masyarakat.

Seiring berjalannya waktu, Gordang Sambilan menjadi identitas budaya Mandailing yang sangat berharga. Bahkan kini, alat musik ini sering ditampilkan di berbagai festival budaya untuk memperkenalkan tradisi luhur kepada masyarakat luas, baik lokal maupun mancanegara.

Dukung Timnas Indonesia, main di Piala Dunia, "NONTON GRATIS" Segera DOWNLOAD APLIKASI SHOTSGOAL

apk shotsgoal

Struktur dan Cara Memainkan Gordang Sambilan

Gordang Sambilan terdiri dari sembilan gendang yang disusun secara berjejer sesuai dengan ukurannya. Gendang terbesar menghasilkan bunyi bass yang dalam, sedangkan gendang terkecil menghasilkan nada yang lebih tinggi. Susunan ini membuat Gordang Sambilan mampu menghasilkan harmoni yang indah saat dimainkan secara bersamaan.

Setiap gendang dimainkan oleh seorang penabuh khusus, sehingga diperlukan sembilan orang pemain untuk menghasilkan irama lengkap. Pemain harus berkoordinasi dengan baik agar pukulan mereka selaras dan membentuk melodi yang enak didengar. Inilah yang membuat memainkan Gordang Sambilan membutuhkan keahlian dan kekompakan tinggi.

Bentuk fisik gendang biasanya terbuat dari kayu keras seperti jati atau nangka, sementara bagian kulitnya berasal dari kulit hewan seperti lembu atau kerbau. Material ini dipilih agar gendang mampu menghasilkan suara kuat yang dapat terdengar hingga jarak jauh.

Baca Juga: Ikon Medan yang Abadi: Menara Tirtanadi dan Sejarahnya

Fungsi dan Makna Dalam Kehidupan Adat

Mengenal Gordang Sambilan, Alat Musik Sakral Warisan Mandailing

Bagi masyarakat Mandailing, Gordang Sambilan bukan sekadar alat musik, melainkan juga simbol spiritual. Alat musik ini sering dimainkan dalam upacara adat besar, seperti perkawinan adat, penyambutan tamu kehormatan, hingga ritual keagamaan dari tanah Mandailing, Gordang Sambilan Jadi Jembatan ke Alam Leluhur. Suaranya dianggap mampu memanggil restu dan keberkahan bagi seluruh masyarakat.

Selain berfungsi dalam upacara adat, Gordang Sambilan juga menjadi sarana mempererat kebersamaan. Bunyi gendang yang dimainkan secara bersama-sama menggambarkan pentingnya gotong royong dan kekompakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Mandailing. Dengan demikian, Gordang Sambilan bukan hanya musik, tetapi juga cermin filosofi hidup mereka.

Fungsi lain yang tidak kalah penting adalah sebagai media hiburan masyarakat. Saat acara adat berlangsung, suara Gordang Sambilan mampu membangkitkan gairah dan semangat seluruh peserta acara. Suara yang menggema membuat perayaan semakin meriah dan penuh makna.

Pelestarian dan Perkembangan Gordang Sambilan

Di era modern, Gordang Sambilan menghadapi tantangan dari perubahan zaman. Banyak generasi muda yang kurang mengenal alat musik tradisional ini karena lebih akrab dengan musik populer. Namun, usaha pelestarian terus dilakukan agar warisan budaya ini tidak hilang.

Salah satu langkah pelestarian adalah dengan memperkenalkan Gordang Sambilan melalui festival budaya, pertunjukan seni, dan kurikulum sekolah. Dengan begitu, anak-anak muda bisa mengetahui bahwa Gordang Sambilan adalah bagian penting dari identitas budaya Indonesia.

Selain itu, seniman juga mencoba menggabungkan Gordang Sambilan dengan alat musik modern untuk menciptakan kolaborasi unik. Hasilnya cukup menarik karena memadukan suara tradisional dengan nuansa kontemporer, sehingga musik ini tetap relevan dan bisa dinikmati oleh berbagai kalangan.

Kesimpulan

Gordang Sambilan bukan hanya alat musik tradisional, tetapi juga simbol kebersamaan, spiritualitas, dan identitas masyarakat Mandailing yang diwariskan turun-temurun. Suara sembilan gendangnya selalu hadir dalam acara adat sebagai pengikat harmoni budaya.

Jika dijaga dan dikenalkan pada generasi muda, alat musik ini akan tetap hidup meski zaman berubah. Setiap pukulannya menyimpan pesan tentang kebersamaan, kekuatan, dan cinta tradisi, sehingga Gordang Sambilan diharapkan terus menjadi kebanggaan budaya Indonesia.

Buat kalian yang ingin mengetahui mengenai Sumatera Utara, baik itu sejarah, budaya, suku, tradisi, wisata, kalian bisa kunjungi ALL ABOUT SUMATERA UTARA.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari antarafoto.com
  2. Gambar Kedua dari mandailingonline.com

Similar Posts