Mangongkal Holi, Tradisi Suku Batak Yang Terkenal Keunikannya

bagikan

Mangongkal Holi tradisi membongkar kembali dan memindahkan tulang belulang orang yang sudah meninggal dipindahkan ke tempat lebih layak.

Mangongkal-Holi,-Tradisi-Suku-Batak-Yang-Terkenal-Keunikannya

Tradisi Mangongkal Holi sendiri sudah berlangsung sejak zaman nenek moyang suku bangsa Batak. Tradisi unik suku Batak Toba ini biasanya diselenggarakan jika seorang anggota keluarga masih dikunjungi (lewat mimpi) oleh seorang anggota keluarga yang telah meninggal.

Proses Pelaksanaan Mangongkal Holi

Proses Pelaksanaan Upacara adat Mengokal Holi biasanya dilakukan oleh beberapa anggota keluarga yang masih dalam satu keturunan. Pembongkaran makan biasanya dilakukan langsung dengan beberapa makam oleh masing-masing anggota keluarga. Saat sudah digali, tulang belulang diangkat lalu disatukan dalam satu bangunan tugu. Sesaat sebelum makam mulai digali dalam tradisi Mangongkal Holi, semua anggota keluarga atau pihak yang terlibat harus ikut dalam acara doa bersama sesuai tradisi agama masing-masing.

Ketika sudah selesai mengumpulkan tulang belulang yang masih utuh, para anggota keluarga akan membersihkannya dengan jeruk nipis. Setelah dibersihkan, tulang belulang tersebut dimasukkan ke dalam peti baru. Tentu tetap satu peti untuk satu orang. Lalu, peti-peti tersebut akan dimasukkan ke dalam Simin sesuai dengan tingkatannya. Bangunan biasanya tergantung jumlah generasi dari leluhur pemilik tugu. Berdasarkan aturannya, tulang belulang dari anggota keluarga yang paling muda akan diletakkan di tempat atau lantai paling dasar. Sementara keluarga yang tertua akan berada di tempat yang paling tinggi.

Baca Juga: Kain Ulos – Sejarah Dan Maknanya Dalam Budaya Batak

Kegiatan Yang Menjadi Simbol Tradisi

Kegiatan-Yang-Menjadi-Simbol-Tradisi

sebuah tradisi upacara adat yang diselenggarakan untuk menggali makam orang yang sudah lama meninggal untuk diambil tulang-belulangnya dan dipindahkan ke tempat yang baru. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur berikut beberapa simbol hal atau kegiatan dari tradisi Batak.

  • Martonggoraja: Kegiatan yang wajib dilakukan dalam setiap pelaksanaan upacara adat Mangongkal Holi. Tujuannya adalah untuk mengetahui persiapan dari pihak keluarga seperti hari pelaksanaan, peralatan dan biaya.
  • Ulos Panampin: Di setiap upacara adat ulos panampin dipakai sebagai wadah penampung tulang belulang. Dengan makna ketulusan seorang paman kepada anak perempuan yang melaksanakan tradisi.
  • Mangombak: Proses penggalian tulang-belulang orang yang telah meninggal. Di mana jika kita berdoa sebelum mencangkul, itu berarti kita masih menganggap roh orang yang sudah mati itu masih mendengarnya.
  • Air Jeruk Purut Dan Kunyit: Air jeruk purut biasanya digunakan sebagai pembersihan tulang belulang dan dipercaya bisa memperlancar penggalian jika dipercik ke kuburan. Sedangkan kunyit berguna sebagai tindakan untuk menjaga warna tulang belulang tidak pudar storyups.com.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *