Mangase Taon: Perayaan Syukur & Harapan Dalam Budaya Batak Toba
Upacara Mangase Taon adalah perayaan tahun baru dalam budaya Batak Toba, yang dirayakan pada penghujung tahun sebagai ungkapan syukur.
Perayaan ini melibatkan berbagai ritual dan pertunjukan seni tradisional, mempererat hubungan antaranggota komunitas. Dibawah ini ALL ABOUT SUMATERA UTARA akan membahas upacara ini juga berfungsi sebagai ruwatan alam, yaitu ritual mengucap syukur atas panen yang melimpah.

Asal-Usul dan Makna Mangase Taon
Mangase Taon berasal dari masyarakat Batak Toba dan Simalungun di Sumatera Utara. Secara harfiah, “Mangase Taon” berarti “merayakan tahun baru”. Upacara ini diadakan sebagai bentuk penghormatan terhadap alam dan sebagai permohonan kepada Yang Ilahi agar memberikan berkat dan daya hidup baru.
Masyarakat Batak Toba meyakini bahwa kosmos adalah jalinan yang saling terhubung, sehingga ritual ini dilakukan untuk memulihkan keselarasan alam semesta dan mengakhiri kekacauan akibat ketidakselarasan kosmos.
Upacara ini juga mengandung tujuan untuk memohon hasil pertanian dan peternakan yang melimpah, dengan memuja pohon kehidupan dalam bentuk ritus dengan ranting pohon beringin.
Dukung Timnas Indonesia, main di Piala Dunia, "NONTON GRATIS" Segera DOWNLOAD APLIKASI SHOTSGOAL
Waktu dan Pelaksanaan Upacara
Mangase Taon dirayakan pada penghujung tahun, sering kali sebelum turun ke sawah. Menurut perhitungan kalender Batak (parhalaan), upacara ini jatuh pada bulan Si Paha Lima, yang disebut juga Pamelehon Si Paha Lima (persembahan pada bulan kelima), biasanya setelah panen dan sebelum penanaman padi kembali.
Namun, waktu pelaksanaan upacara ini dapat berbeda di sejumlah tempat. Rangkaian upacara Mangase Taon melibatkan berbagai kegiatan ritual, termasuk persembahan kurban agung berupa kerbau (horbobius). Kerbau jantan muda dipilih dengan cermat sebagai kurban, disucikan melalui ritus inisiasi dan inaugurasi, dan dianggap sebagai pusat segala perlambangan kosmos.
Baca Juga:
Kurban Kerbau (Horbobius) Dalam Mangase Taon
Kurban kerbau, atau horbobius, adalah bagian sentral dari upacara Mangase Taon. Kerbau yang akan dikurbankan harus murni dan tidak bernoda, serta disucikan dengan berbagai ritus. Selama upacara, kerbau diarak secara ritual di hadapan seluruh masyarakat ke borotan (tiang persembahan).
Kerbau tersebut diikat pada borotan, kemudian ditikam dan dikurbankan. Pengurbanan ini melambangkan penciptaan alam semesta oleh Mulajadi Nabolon (Sang Khalik). Daging kerbau kemudian dibagikan kepada keluarga masing-masing sebagai jambar, na margoar, yaitu porsi kurban sakral yang dianggap sebagai peneguh jiwa (sipir ni tondi).
Simbolisme Borotan dalam Upacara
Borotan, atau tiang persembahan, adalah lambang penting dalam upacara Mangase Taon. Tiang ini dipilih dari pohon pilihan dan didandani dengan berbagai ranting dan daun-daunan simbolis warna-warni, termasuk janur.
Borotan melambangkan kuasa mencipta, kuasa penyelenggara, dan kuasa Mulajadi Nabolon dalam menciptakan kosmos. Melalui pohon penciptaan ini, Mulajadi Nabolon mendapat gelar “Pemula Agung Genesis Kosmos”. Borotan terdiri dari dua bagian yaitu Sarimarnaik dan Pacak-pacak.
Sarimarnaik adalah kayu pilihan dari pohon beringin yang lurus dan diambil dari hutan. Pacak-pacak merupakan bagian atas dari borotan, dipenuhi oleh berbagai macam daun yang diyakini mempunyai khasiat sebagai obat.
Kesimpulan
Upacara Mangase Taon memiliki beberapa tujuan utama, termasuk memulihkan keselarasan alam semesta dan mengakhiri kekacauan akibat ketidakselarasan kosmos. Selain itu, upacara ini juga bertujuan untuk memohon kesejahteraan, kesuburan tanaman, dan kesehatan masyarakat. Di era modern, Upacara ini tetap relevan sebagai bagian dari upaya melestarikan warisan budaya Batak Toba.
Pertunjukan seni seperti “Tonggo Mangase Taon” di Jong Batak’s Arts Festival #11 mencoba menghidupkan kembali ritual ini melalui adaptasi kreatif, menggabungkan seni rupa, tari, dan musik. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi terupdate lainnya hanya di ALL ABOUT SUMATERA UTARA.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari hetanews.com
- Gambar Kedua dari newscorner.id