Tradisi Aceh Yang Masih Di Lestarikan Sampai Saat Ini
Tradisi Aceh – Aceh merupakan sebuah Provinsi daerah Indonesia yang terletak di bagian ujung utara Pulau Sumatera, dan ibu kota terletak di Banda Aceh.
Aceh memiliki pengaruh dalam kekayaan budaya daerah Aceh pada umumnya. Kebudayaan Masyarakat Aceh sendiri sudah banyak diwarnai dengan keberagaman agama Islam, karena memiliki peran banyak dalam sejarah Aceh. Namun, warna budaya serta upacara adat Aceh dan seluruh tradisinya, malah semakin menambah keunikannya sendiri dan cukup menarik untuk diulas. Dari sekian banyak jenis kebudayaan, upacara adat Aceh ataupun ritual dan tradisinya merupakan suatu aspek yang sangat kental dalam kehidupan bermasyarakat di Aceh.
Tradisi Aceh Peusijuek
Dilakukan di hampir semua kegiatan adat yang ada di masyarakat Aceh. Peusijuek merupakan upacara yang biasa dilakukan untuk hal-hal kecil oleh masyarakat yang di pedesaan. Contohnya saat membeli kendaraan baru atau ketika menaburkan benih di sawah. Bagi yang tinggal di kota tradisi Peusijuek hanya dilakukan pada kegiatan adat saja, contohnya proses adat perkawinan. Upacara adat Peusijuek ini dipimpin oleh seorang tokoh agama atau tokoh adat yang dihormati oleh masyarakat setempat. Biasanya upacara adat ini dipimpin oleh seorang Teuku bagi kaum laki-laki. Sedangkan oleh kaum perempuan dikenal sebagai sebutan Ummi.
Tradisi Meugang
Tradisi ini di laksanakan sehari sebelum idul fitri bagi orang pedesaan, dan untuk orang yang di kota, tradisi di lakukan dua hari sebelum idul fitri. Terkenal dengan nama Makmeugang adalah tradisi menyembelih hewan kurban, seperti sapi atau kambing. Dilakukan setiap tiga tahun sekali, pada bulan Ramadhan, Idul Fitri maupun Idul Adha. Daging hewan yang sudah disembelih tersebut, lalu dimasak dan dinikmati bersama dengan kerabat, keluarga dan beberapa dibagikan ke yatim piatu. Biasanya sapi atau kambing berjumlah hingga ratusan. Selain sapi dan kambing masyarakat Aceh juga menyembelih ayam dan bebek.
Baca Juga: Rumah Bolon – Sejarah Dan Ciri Khasnya
Tradisi Aceh Kenduri Beureuat
Tradisi ini di lakukan pada nisfu Sya’ban atau pada 15 Sya’ban dan di laksanakan di musholla atau masjid ataupun tempat yang bisa untuk di lakukan pengajian. Dilaksanakan pada malam hari setelah sholat maghrib atau sholat isya. Beureuat adalah bahasa aceh yang artinya “berkah”, maka tradisi ini di adakan untuk memohon berkah kepada Allah Swt.
Upacara Uroe Tulak Bala
Tradisi ini biasa dilakukan oleh sebagian masyarakat yang berada di pantai barat selatan Aceh. Ritual ini dilaksanakan secara rutin setiap tahun, pada bulan Safar dengan tujuan untuk menolak bala maupun musibah. Karena masyarakat aceh percaya bahwa Allah menurunkan bala atau musibah ke dunia. Tradisi dilakukan dengan kegiatan doa bersama di pantai yang diikuti oleh seluruh masyarakat di desa. Sayangnya sekarang, upacara tolak bala berubah menjadi ajang rekreasi keluarga.
Inilah sedikit informasi mengenai Kebudayaan Dan Tradisi Aceh, Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa membantu menambah wawasan kamu.