|

Museum Simalungun: Koleksi Langka & Arsitektur Tradisional yang Memukau

bagikan

Museum Simalungun adalah salah satu pusat kebudayaan yang penting dan banyak pengunjungnya di Pematangsiantar, Sumatera Utara.

Museum Simalungun: Koleksi Langka & Arsitektur Tradisional yang Memukau

Museum ini berfungsi tidak hanya sebagai tempat penyimpanan artefak sejarah, tetapi juga sebagai wahana edukasi yang memperkenalkan kekayaan budaya suku Simalungun. Dengan koleksi yang beragam dan bangunan yang khas, Museum Simalungun menjadi saksi bisu perjalanan sejarah.

Dibawah ini ALL ABOUT SUMATERA UTARA akan membahas pelestarian tradisi dan identitas masyarakat Simalungun di tengah perkembangan zaman.

tebak skor hadiah pulsahadiah jersey timnas gratis    

Sejarah Pendiriannya yang Mendalam

Museum Simalungun didirikan berkat inisiatif tujuh raja Simalungun dan tokoh masyarakat dalam sebuah musyawarah yang dikenal dengan Harungguan, yang berlangsung pada tanggal 14 Januari 1937. Tujuannya adalah untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal serta mengenalkan budaya tersebut kepada generasi mendatang dan pengunjung luar.

Pembangunan gedung museum dimulai pada 10 April 1939 dan selesai pada Desember tahun yang sama dengan bantuan dana sebesar 1.600 Gulden dari pemerintah kolonial Belanda. Museum ini awalnya dikenal dengan nama Rumah Pusaka Simalungun dan secara resmi dibuka untuk umum pada 30 April 1940.

Dukung Timnas Indonesia, main di Piala Dunia, "NONTON GRATIS" Segera DOWNLOAD APLIKASI SHOTSGOAL

apk shotsgoal

Arsitektur Unik dan Simbol Budaya

Bangunan Museum Simalungun merupakan replika rumah adat suku Simalungun yang terbuat dari kayu dan didesain dengan ornamen tradisional yang khas. Awalnya, rumah adat ini berukuran sekitar 10 x 12 meter dan dikenal sebagai rumah bolon, yaitu rumah besar tradisional yang menjadi pusat kehidupan keluarga dan adat.

Pada tahun 1982, struktur penyangga kayu diganti dengan beton untuk meningkatkan daya tahan bangunan tanpa mengubah bentuk aslinya. Arsitektur ini menjadi simbol yang memperkuat karakter budaya museum sekaligus menambah keunikan dan daya tarik visual bagi pengunjung.

Baca Juga:

Kekayaan Koleksi Budaya dan Sejarah

Museum ini menyimpan sekitar 975 koleksi yang mengandung nilai etnografis dan arkeologis. Menggambarkan kehidupan dan budaya masyarakat Simalungun dari masa lalu hingga kini. Koleksi yang ada meliputi alat-alat tradisional seperti senjata, pakaian adat, alat musik, perhiasan perak dan emas, serta peralatan rumah tangga tradisional.

Selain itu, terdapat pula beberapa peninggalan arkeologis penting seperti patung batu Silapalapa dari zaman megalitik dan naskah kuno yang menjadi sumber sejarah lokal. Beberapa koleksi tersebut merupakan pusaka yang dimiliki oleh para raja dan sumbangan dari tokoh masyarakat adat Simalungun.

Museum Simalungun Sebagai Pusat Edukasi

Museum Simalungun Sebagai Pusat Edukasi

Berperan sebagai tempat edukasi budaya, museum ini menyediakan informasi mendalam dan pengalaman belajar tentang tradisi dan sejarah suku Simalungun. Museum dirancang agar pengunjung dapat dengan mudah memahami cerita di balik setiap artefak dengan penjelasan yang informatif dan menarik.

Selain itu, museum ini juga menjadi tujuan wisata budaya yang populer, memberikan kesempatan kepada masyarakat dan wisatawan untuk mengenal kekayaan budaya lokal secara langsung. Pengalaman yang ditawarkan sangat bermanfaat bagi pelajar, peneliti, dan umum yang ingin mendalami warisan budaya Sumatera Utara.

Jam Operasional & Harga Tiket yang Terjangkau

Museum Simalungun buka untuk umum dari hari Senin sampai Sabtu, dengan jam operasional biasanya mulai pukul 08.00 atau 10.00 WIB hingga pukul 16.00 atau 17.00 WIB. Museum ini tidak buka pada hari Minggu dan hari libur nasional.

Harga tiket masuknya sangat terjangkau, yaitu sekitar Rp 5.000 untuk dewasa dan Rp 2.000 bagi anak-anak, menjadikannya pilihan wisata yang ramah bagi semua kalangan. Dengan harga tersebut, pengunjung memperoleh kesempatan untuk menikmati berbagai koleksi budaya yang bernilai tinggi serta suasana tradisional yang autentik.

Kesimpulan

Selain koleksi benda bersejarah, museum ini juga memiliki sejumlah daya tarik tersendiri seperti patung Pangulu Balang yang melambangkan pelindung raja. Serta praktik adat yang dilakukan pengunjung sebelum memasuki area museum, misalnya mencuci tangan dan kaki sebagai bentuk penghormatan.

Museum ini dilengkapi dengan beberapa fasilitas pendukung seperti area parkir dan ruang informasi, yang memudahkan pengunjung selama berkunjung. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi terupdate lainnya hanya di ALL ABOUT SUMATERA UTARA.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari kompas.com
  2. Gambar Kedua dari travelfeed.com

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *